Pukul 06.00 matanya sudah terbelalak didepan layar televisi,
dengan fasih jarinya memutar tombol
remote yang dapat menghantarkan kepada
channel stasiun televisi swasta, saat telah sampai pada
channel tersebut, dengan
tatapan matanya menghadap kepada bundanya dan dengan tegas bibir
manisnya berucap
“nda nda sya sya”. Zakia raisa putri begitu nama lengkapnya, cucu pertama dari
garis keturunan keluarga jaya surip, dan juga merupakan keponakan pertamaku dari
kakak kandung
pertamaku, “kiya “panggilan imut yang sering kami panggil, dan
dapat kami pastikan wajahnya akan
menoleh kearah orang yang memanggilnya. Bocah
1 tahun lebih ini sungguh mengidolakan tokoh
masha dalam serial kartun
anak-anak masha and the bear, saking senangnya ia dengan tokoh ini,
waktu putar
ditelevisi pun ia tahu kapan harus diputar. Pernah suatu waktu ketika aku dan
ibuku
sedang asyik ngobrol diruang tengah rumahnya, tiba tiba ia bangun dan
dengan wajah polosnya iamenghadap diperbincangan kami seraya berkata “ sya bis sya bis”, kebingungan begitu nampak
diwajahnya karena ia bangun lebih siang dari biasanya, dan seketika itu juga kami semua mengurai
gelak tawa melihat tingkah bocah satu tahun lebih ini.
Peranan film kartun masha ini begitu memberikan ku banyak
pelajaran, bukan dari hikmah film yang ada pada film kartun tersebut, tapi
lebih kepada bocah kecil yang menonton film itu, yaah kiya memberiku banyak
perenungan tentang arti serius dan kasih sayang keluarga.
Lebih dari 40 hari aku tinggal bersama keluarga kakak
pertamaku, keluargaa sederhana yang nantinya akan meranjak menjadi keluarga
sejahtera (Aamiin), aku menumpang tempat beliau semata-mata untuk memperat tali
persaudaraan kami karena lokasi tempat PL ku lebih dekat dengan rumah beliau,
dan juga tentunya menghemat uang kontrakanku, 40 hari aku praktik lapang dan
lebih dari 40 hari aku diberikan pelajaran hidup dikota besar kota palembang,
Aku masih ingat saat pertama kali aku tinggal dirumah kakak,
kiya yang tidak mengenalku dan selalu menangis setiap kali melihat wajahku,
entah apa salahku, entah apa yang salah dengan raut wajahku, padahal aku
percaya diri bahwa aku juga merupakan salah satu pria tampan yang diturunkan
Allah di bumi...hehehe,, tapi aku anggap sikap kiya kepadaku itu hanya awalan
saja, aku yakin dia akan menjadi sahabat bagiku setelah beberapa hari,
namun........
Setelah beberapa minggu, kiya tak kunjung mengenaliku lebih
dalam, dia masih sedikit takut jika dekat denganku, ia berani dekat denganku
dengan syarat harus berada didekat bundanya atau ayahnya, aku tetap sabar dan
yakin bahwa ia akan jadi pelajaran bagiku,
Otakku tak pernah berhenti untuk berkreatif dalam menarik
hatinya, berpikir keras layaknya jimmy neutron kucuba, (lampu menyala diatas
kepalaku) saat itu aku punya ide bahwa aku harus memutar film masha di youtube
melalui laptopku, dan hasilnya jelas, mudah sekali ia terpengaruh..hahaha
(wajah sumringah)
Saat itu kuputar film masha di laptopku dan akupun mulai
merayunya..
”kiya,,kiya,,kiya” keluar rayuan mautku supaya ia dapat
melihatku,
Tapi apa balasannya, tak sedikitpun matanya menoleh kepadaku,
kuulangi itu beberapa kali dan hasilnyapun sama saja, aku sempat menyerah dan
saat itu tak ada wajah kasihannya kepadaku, aku pun mulai berpikir,,,(merenung)
saat itu aku tertegun dan mengambil pelajaran, “yaa begitulah orang kalau sudah
fokus tentang apa yang dijalaninya, ia akan menghiraukan apa saja yang dapat
membuatnya terganggu”..segera aku beristighfar dan sekaligus berhamdalah,
karena aku baru saja diberikan pelajaran hidup oleh Allah SWT. melalui seorang
anak berusia satu tahu lebih..
*****
“Assalamualaikum” salamku keberikan kepada penghuni
kontrakan kakakku, aku baru pulang dari praktik lapang,. Begitu lelah dan letih
badan dan pikiranku, langsung saja aku ke kamar mandi dan mandi membersihkan
diri, setelah segar aku siap siap main laptop dan berharap kiya dapat
menjumpaiku dan memintaku untuk memutar film masha and the bear,hehe tapi ia tak kunjung keluar dari kamar bersama
bundanya, tak lama dari situ terdengarlah suara motor yang tak asing lagi bagi
telinga yang ada di kontrakan itu, yaa kakakku, ayah dari kiya baru pulang dari
kerja, spontan kudengar suara melingking tinggi dari kamar..” yah, ayah, ayah”,
jujur hatiku bergetar saat itu...aku dapat merasakan kasih sayang anak yang begitu
tulus kepada ayahnya..dan lagi lagi aku diberi pelaajaran hidup berharga dari
anak berusia satu tahun lebih, pelajaran kasih sayang kepada orangtua...
Serentak aku langsung berpikir pantesan kakakku seperti
tidak pernah capek kalau pulang dari kerja, sangat berbeda dengan ku, yang
sungguh bosan dan lelah dengan hanya praktik lapang..aku tahu rahasianya,
beliau selalu diberi hadiah salam kehangatan penuh cinta kasih dari sang anak
dan pelukan dan pelayanan super istimewa dari istri tersayang...sebuah keluarga
harmoni dalam pandangan seorang mahasiswa yang sedang mencari jati diri dan
pembenahan diri demi mencari yang terbaik bagi hidupnya dikemudian hari :)
otak atik gambar masha |
Narsis bersama boneka kesayangan |
kesempatan berharga |